Luka diabetes terutama di kaki sangat umum dialami oleh penderita diabetes yang biasanya disertai dengan perubahan warna kulit, bau tidak sedap dan terasa gatal. Luka ini biasanya muncul di bagian kaki yang dikenal dengan istilah diabetic foot ulcer atau kaki diabetes.
Namun sebenarnya luka diabetes dapat muncul di bagian tubuh mana pun apalagi untuk pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2 berisiko mengalami luka ini sepanjang hidupnya. Dalam setiap kasus bagi mereka penyandang diabetes yang mengalami luka, memang sulit untuk sembuh karena sejumlah faktor.
Kadar gula darah yang tinggi merupakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan bakteri. Juga, kadar gula darah tinggi dapat mengganggu sistem imunitas tubuh. Aliran darah yang optimal dibutuhkan untuk penyembuhan luka.
Lebih mudah terluka bagi penderita diabetes dan luka tersebut akan mengalami infeksi, dan akan terlihat ciri-ciri perubahan pada kulit seperti bengkak, kulit kemerahan ataupun lecet, yang kalau dibiarkan akan menjadi luka diabetes yang serius. Untuk itulah bagi penderita wajib untuk memeriksakan kesehatan secara rutin.
Pengecekan rutin akan kadar gula dalam tubuh, karena kadar gula yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah yang kemudian menyebabkan luka diabetes.
Penderita diabetes memiliki risiko lebih besar untuk mengalami luka diabetes seumur hidupnya. Jika kadar gula darah tidak dikendalikan dengan baik, potensi anda untuk mengalami luka diabetes juga menjadi lebih tinggi.
Untuk efek jangka panjang dalam keadaan kadar gula darah yang tinggi, menyebabkan penderita merasakan mati rasa pada bagian kaki. Hal ini menyebabkan penderita diabetes tidak sadar bahwa mereka telah mengalami luka apalagi jika tidak mendapatkan perawatan yang baik akan memperparah kondisi.
Penyebab Luka Kaki Diabetes
Salah satu penyebab penderita diabetes mengalami luka di kaki adalah karena hilangnya atau berkurangnya sensasi di kaki. Akibatnya adalah penderita diabetes kerap tidak sadar saat kakinya tergores atau terbentur oleh benda-benda di sekitarnya. Kadang-kadang sepatu yang terlalu sempit pun tanpa disadari dapat menyebabkan luka.
Luka pada penderita diabetes akan menjadi sulit untuk sembuh karena berbagai faktor. Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu sistem imunitas tubuh dimana aliran darah yang optimal akan diperlukan untuk penyembuhan luka.
Jika penderita mengalami diabetes yang cukup berat, terkadang akan dibarengi dengan penyempitan pada saluran pembuluh darah pada kaki, sehingga aliran darah ke kaki tidak normal dan berkurang, itukah sebabnya umumnya luka diabetes terjadi pada bagian kaki.
Luka yang terjadi tersebut dimulai dari luka kecil akan berubah menjadi luka terbuka, basah dan sulit sembuh, bahkan ada yang butuh hingga tindakan amputasi jika tidak diobati dengan segera.
Luka kaki diabetes adalah luka yang disebabkan oleh infeksi atau kerusakan jaringan pada kaki orang yang menderita diabetes. Masalah ini akan menjadi semakin besar seiring dengan waktu saat gula darah tinggi akan merusak saraf dan pembuluh darah di kaki.
baca juga; jasa perawat home care pendamping lansia di Bali >>>>
Kerusakan saraf yang disebut dengan istilah neuropati diabetik itu dapat menyebabkan nyeri, kesemutan bahkan hilangnya sensasi rasa pada kaki. Pembuluh darah bagi penderita penyakit diabetes juga sering mengalami penyumbatan aliran darah.
Gejala yang muncul adalah berupa luka terbuka yang sering tidak disadari penyebabnya dan luka kaki terus basah karena nanah. Infeksi pada kaki penderita diabetes mungkin tidak bisa sembuh dengan baik karena pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan aliran darah buruk pada kaki anda.
Luka pada kaki akibat diabetes yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan maka kaki terancam diamputasi. Amputasi sendiri adalah operasi untuk memotong jari kaki dan kaki atau bagian kaki yang rusak guna mencegah penyebaran infeksi.
Ciri-Ciri Luka Diabetes
Berikut di bawah ini beberapa gejala diabetic ulcer yang perlu anda waspadai :
- Pada area luka, warna kulit menjadi lebih gelap dan kemerahan.
- Munculnya cairan dari kulit yang terluka berupa nanah.
- Pada luka tersebut akan timbul bau yang tak sedap.
- Kulit di area luka akan bengkak dan terasa sakit.
- Luka pada bagian kaki tersebut menyebar dan tak kunjung sembuh.
Dalam kasus diabetes yang cukup parah, pasien yang mengalami luka akan menemukan jaringan hitam di sekitar luka karena aliran darah yang terhambat. Gejala ini kadang-kadang sulit untuk diketahui bahkan hingga luka tersebut mengalami infeksi.
baca juga; penyebab jerawat pada kulit wajah >>>>
Berdasarkan kedalaman luka dan kondisi jaringan kulit di sekitarnya, terdapat klasifikasi tingkat keparahan diabetic ulcer dengan skala 0-5 seperti berikut ini :
- Skala 0 : ada luka kecil berikut rasa nyeri.
- Skala 1 : luka muncul di atas permukaan kulit.
- Skala 2 : luka sampai ke otot dan sendi.
- Skala 3 : luka lebih dalam sampai kena tulang.
- Skala 4 : gangrene atau jaringan kulit mati pada bagian tertentu kaki.
- Skala 5 : gangrene terjadi menyeluruh pada bagian kaki.
Cara Merawat Luka Diabetes
Proses perawatan luka untuk pasien diabetes membutuhkan penanganan yang berbeda-beda dengan perawatan luka pada umumnya. Tujuan utamanya adalah untuk membantu mempercepat penyembuhan. Semakin cepat penyembuhannya maka semakin kecil kemungkinan terjadinya infeksi.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengobati diabetic ulcer, adalah sebagai berikut;
- Merawat luka secara rutin.
- Mengurangi tekanan pada luka.
- Menghilangkan sel dan jaringan kulit mati.
- Pastikan luka selalu bersih dan tertutup.
- Menjaga kadar gula darah tetap normal.
- Hindari bertelanjang kaki saat berjalan.
- Kontrol rutin ke dokter spesialis kulit agar mendapatkan penanganan dan obat yang tepat.
Waktu penyembuhan pada setiap pasien dapat berbeda-beda, tergantung oleh beberapa faktor berikut;
- Ukuran dan lokasi luka.
- Tekanan pada luka saat berjalan atau berdiri.
- Kondisi pembengkakan.
- Kadar glukosa darah.
- Perawatan luka.
- Obat yang digunakan pada area luka.
Untuk proses penderita luka sampai sembuh berlangsung cukup lama, bisa sampai beberapa bulan. Maka dari itu ikuti anjuran perawatan dari dokter agar luka anda segera membaik, anda bisa juga menggunakan jasa perawat home care yang bisa dipanggil ke rumah, untuk merawat luka anda.
baca juga; home care perawatan luka di Bali >>>>
Pencegahan Diabetic Ulcer
Cara tepat untuk mengobati luka adalah mencegah perkembangannya sejak awal. Beberapa cara untuk mencegah luka adalah meliputi :
- Menjaga kebersihan.
- Menggunakan pakaian atau alas kaki yang nyaman.
- Menggunakan pelembab.
- Menggunting kuku dengan hati-hati.
- Perikas rutin ke dokter.
Namun sebagian pasien diabetes mungkin lebih beresiko mengalami diabetic ulcer jika mengalami beberapa kondisi seperti berikut ini :
- Mengalami penyakit saraf dan komplikasi diabetes.
- Mengenakan alas kaki yang tidak nyaman.
- Gula darah tidak terkontrol.
- Memiliki riwayat diabetic ulcer sebelumnya.
Hindari faktor risiko tambahan yang dapat memperparah kondisi luka misalnya merokok dan minum alkohol. Dengan mengobati luka diabetes secara tepat akan membantu proses penyembuhan. Selain mengontrol gula darah, yang terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit, guna mendapatkan obat.
Demikian informasi penyebab luka kaki akibat diabetes, termasuk cara merawat luka dan cara penanganan yang tepat untuk kondisi anda menjadi lebih baik di masa depan.
Leave a Reply