Seperti diketahui bahwa penyakit yang paling banyak menyerang lansia adalah penyakit yang sifatnya tidak menular antara lain hipertensi, masalah gigi, penyakit sendi, masalah mulut, diabetes mellitus, penyakit jantung dan stroke. Juga beberapa penyakit menular seperti ISPA, diare, dan pneumonia. Semuanya tergolong penyakit yang cukup fatal dan berbahaya.
Maka dari itu sejak dini sangat penting untuk mengetahui dan mengenal tentang fenomena pada lansia yaitu apa saja permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada mereka lalu mencari solusinya agar anggota keluarga bersangkutan tidak terlambat di dalam memberikan pertolongan pertama terhadap seorang lansia yang mendapatkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Tubuh manusia secara alamiah perlahan-lahan akan mengalami proses penuaan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam bentuk fungsi dan fisik dari tubuh cenderung mulai menurun. Seiring dengan bertambahnya usia, akan muncul beberapa masalah yang wajib anda perhatikan secara khusus dan menjadi fokus utama guna mendapatkan pertolongan, antara lain sebagai berikut :
- Kekurangan nutrisi adalah salah satu masalah yang paling sering dialami oleh lanjut usia dimana hal ini disebabkan karena gigi para lansia sudah tidak mampu bekerja secara optimal sehingga proses mengunyah makanan pun menjadi kurang sempurna. Penyebab yang lainnya karena adanya penurunan fungsi kecap dan daya penciuman yang menyebabkan nafsu makan turut menurun.
- Fenomena lain adalah penyakit penyerta, sebuah kondisi dimana lansia akan mengalaminya karena semakin bertambah usia mereka maka seseorang akan mengalami penyakit penyerta yaitu penyakit metabolik karena adanya penurunan fungsi tubuh seperti hipertensi dan diabetes mellitus atau sebagai komplikasi dari penyakit lain yang diderita.
- Fenomena yang sering terjadi adalah kemampuan berpikir menurun, kondisi seperti ini akan muncul ketika usia seseorang bertambah dimana kemampuan kognitif atau berpikir seseorang cenderung mulai menurun, bahkan tidak sedikit yang mengalami demensia.
- Permasalah psikis yaitu kondisi buruk yang muncul dimana para orang tua lanjut usia akan mulai kehilangan pasangan hidup, fenomena ketika teman-teman yang mulai berkurang, dan anak-anak yang sudah tidak tinggal serumah adalah beberapa faktor yang mempengaruhi psikis para lansia.
- Dianggap tidak mandiri adalah masalah terakhir yang kerap mengganggu para orang tua jompo yang menyebabkan mereka kadang-kadang diperlakukan seperti halnya anak kecil dimana hal ini secara langsung dapat menyebabkan lansia merasa kehilangan rasa percaya diri.
Semua fenomena dan permasalahan tersebut tidak dapat dihindari namun bisa diantisipasi. Maka dari itu, solusi bagi kita semua yang belum menginjak usia lanjut adalah persiapan menjelang masa tua penting dilakukan melalui cara menjaga gaya hidup sehat sejak dini disertai dukungan penuh dari keluarga.
baca juga; perawat home care di Denpasar Bali >>>>
Solusi berikutnya dengan melengkapi nutrisi lansia dengan asupan susu kalsium dan susu protein agar lebih sehat dan bisa tetap aktif menjalani berbagai kegiatan harian mereka.
Tantangan Yang Dihadapi Lansia Di Indonesia
Indonesia memasuki salah satu negara kategori aging society atau negara kelompok berpenduduk tua. Tentu saja ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para orang tua lanjut usia di Indonesia dimana hanya sedikit dari penduduk lansia di Indonesia yang sehat dan masih giat beraktivitas.
Jumlah penduduk lanjut usia mencapai rata-rata 7 persen dari total jumlah penduduk. Fakta ini menyebabkan para lansia di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan di dalam menjalankan kehidupan mereka. Orang-orang lansia akan bertambah banyak dan juga bertambah tua. Ini dari tahun ke tahun akan meningkat terus.
Sementara saat ini tercatat hanya sekitar 13,3 persen lansia yang masih sehat dan mampu menjalankan kegiatan sehari-hari di Indonesia. Sebesar 61,6 persen menjelang renta dan 25 persen sudah renta atau sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-harinya.
baca juga; perawat pendampingan lansia di Denpasar Bali >>>>
Lansia di Indonesia mempunyai sejumlah tantangan karena mendapat pengaruh dari karakteristik yang berbeda-beda dengan orang muda. Orang yang berusia muda berkarakteristik mandiri, mampu melakukan aktivitas sehari-hari, mempunyai kognisi dan fungsional yang baik, serta tidak mempunyai penyakit atau hanya satu penyakit saja yang sifatnya ringan.
Berbeda dengan para lansia yang sudah tidak lagi mampu untuk berbuat mandiri dan sangat tergantung dengan orang lain, tidak dapat menjalankan aktivitas sendiri, membutuhkan pengasuhan, kognisi dan fungsional yang mulai menurun, masalah-masalah psikososial yang sifatnya kompleks dan mempunyai multipel penyakit kronis.
Perbedaan karakteristik tersebut tentu saja akan menyebabkan tantangan bagi lansia di Indonesia dalam jumlah besar, pertama adalah rentan mengalami meninggal dunia karena penyakit-penyakit kronis tidak menular seperti stroke, jantung atau diabetes.
Risiko malpraktik untuk para lansia juga akan mengalami peningkatan karena penyakit yang banyak namun kurang ditangani secara komprehensif. Tak jarang muncul pula kekerasan terhadap orang tua atau elderly abuse seperti menelantarkan para orang tua atau orang tua yang tidak diurus.
baca juga; tips merawat lansia pemarah dan keras kepala >>>>
Lansia di Indonesia memerlukan layanan berbasis jangka panjang seperti pelayanan kesehatan untuk orang lanjut usia di rumah sakit-rumah sakit atau puskesmas perlu ditingkatkan. Saat ini pelayanan kepada para orang tua lanjut usia belum dilakukan secara optimal dimana di Indonesia tercatat hanya 88 rumah sakit yang menyediakan layanan khusus lansia dan konsultasi geriatri.
Maka dari itu Indonesia masih membutuhkan pelatihan khusus untuk memperbanyak dokter dan tim medis yang akan menangani para lansia tersebut. Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa sudah mulai mempersiapkan sejumlah program guna pencegahan penyakit pada para lansia dan juga memberikan pelayanan yang sifatnya komprehensif.
Kami menyediakan jasa layanan perawat home care di Bali, layanan mencakup wilayah kota Denpasar, Gianyar, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, Klungkung dan juga Badung yang meliputi kawasan pariwisata Kuta, Nusa Dua, Canggu, Jimbaran dan Seminyak.
Leave a Reply