Nasogastrik atau lebih populer dengan singkatan NGT merupakan kepanjangan dari nasogastric tube merupakan istilah yang berhubungan dengan pemasangan satu atau beberapa selang yang dimasukkan ke lubang hidung hingga mencapai lambung.
Selang ditempatkan sementara untuk mengirimkan zat-zat makanan atau mengeluarkannya dari dalam perut pasien yang sedang dirawat (biasanya untuk perawatan pasien unit gawat darurat).
Tujuan pemasangan selang nasogastrik atau NGT adalah untuk memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan kepada para pasien yang sudah tidak mampu mengkonsumsi makanan berat atau obat-obatan dari mulut seperti pada bayi yang terlahir prematur atau pasien koma.
Selang nasogastrik juga dapat dimanfaatkan untuk mengeluarkan gas atau cairan dari dalam lambung pasien.Pasien koma yang dirawat di rumah atau yang terbaring di rumah sakit biasanya dipasangi selang di hidungnya.
Tentu pemasangan selang nasogastrik harus ditangani oleh ahlinya, seperti tenaga medis di rumah sakit ataupun perawat yang dipanggi ke rumah dalam layanan home care.
baca juga; layanan perawat home care di Bali >>>>
Seperti dijelaskan tersebut di atas, selang ini dinamakan nasogastric tube (NGT) yang fungsi utamanya adalah menyuplai makanan dan minuman pada pasien yang sudah tidak memungkinkan untuk menelan makanan berat akibat kondisi medis tertentu.
NGT memiliki ukuran yang dibagi ke dalam 3 kategori yaitu sebagai berikut :
- Dewasa ukuran 16 hingga 18 Fr.
- Anak-anak ukuran 12 sampai dengan 14 Fr.
- Bayi memiliki ukuran 6 Fr.
Indikasi pasien yang dipasang NGT diantaranya adalah pasien tidak sadar, pasien karena kesulitan menelan, pasien yang keracunan, pasien muntah darah dan pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut.
Langkah-Langkah Memasang Nasogastrik
Langkah-langkah dalam pemasangan NGT antara lain seperti yang kami jelaskan tersebut di bawah ini :
- Mengucapkan salam terapeutik.
- Melakukan evaluasi / validasi.
- Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
- Menjelaskan prosedur tindakan.
- Mencuci tangan.
- Menyiapkan alat dan membawanya ke dekat pasien yang sedang terbaring.
- Menggunakan sarung tangan / handscun.
- Menjaga privasi pasien seperti menutup pintu atau sampiran.
- Mengatur posisi pasien : apakah posisi fowler atau semi fowler.
- Memasang handuk kecil di dada pasien.
- Mengkaji lubang hidung pasien.
- Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menempatkan ujung selang dari hidung pasien ke ujung telinga atas lalu lanjutkan sampai ke processus xyphoideus.
- Tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan ke hidung.
- Memberi jelly / pelumas pada bagian ujung selang (10-20 Cm).
- Meminta pasien untuk hiperekstensi kepala.
- Meminta pasien untuk rileks dan bernafas normal, masukkan selang perlahan-lahan sepanjang 5-10 Cm kemudian meminta pasien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan.
- Memasukkan selang sampai batas yang ditandai, jangan memasukkan selang secara paksa jika terasa ada tahanan. Jika pasien batuk / bersin hentikan dulu tindakan ini. Jika selang mengalami tahanan, tarik selang, lumasi kembali dan masukkan kembali melalui lubang hidung yang lainnya. Jika pasien terlihat akan muntah, tarik selang dan inspeksi tenggorokan lalu lanjutkan memasukkan selang secara bertahap.
- Mengecek masuknya selang ke lambung. Masukkan ujung selang ke dalam wadah yang berisi air. Auskultasi suara udara yang dimasukkan dengan cara meletakkan stetoskop di atas epigastrium pasien dan sambungkan ujung spuit dengan ujung selang lalu masukkan 10-30 ml udara ke dalam selang dengan cepat sambil mendengarkan suara ‘blup’. Mengaspirasi secara perlahan melalui spuit dan cek keasaman dengan menggunakan kertas lakmus. Apabila tanda-tanda pemeriksaan tidak mengindikasikan adanya selang di dalam lambung, masukkan kembali selang sejauh 5 cm dan ulangi pemeriksaan.
- Memfiksasi selang dengan memplesternya ke batang hidung pasien dan mengklem ujung selang agar udara tidak mudah masuk ke dalamnya.
- Membantu pasien mengatur posisi yang nyaman.
- Merapihkan dan membereskan alat.
- Mengevaluasi respon pasien.
- Merencanakan tindak lanjut.
Selang NGT maksimal dipasang 3×24 jam dan jika sudah mencapai waktu, harus dilepas dan dipasang NGT baru. Langkah-langkah atau tahapan dalam pemasangan selang NGT sangat perlu diperhatikan agar semua berjalan lancar dan sesuai rencana.
Cara Memasukkan Makanan Cair Melalui NGT
Makanan yang dapat dimasukkan ke dalam NGT adalah makanan cair dengan cara sebagai berikut :
- Siapkan spuit besar ukuran 50 cc.
- Siapkan makanan cair bisa berupa susu, sup atau jus.
- Pasang handuk di dada pasien lalu siapkan bengkok.
- Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT agar tidak kemasukan udara dengan mengklem.
- Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus di atas agar makanan cairnya bisa mengalir lancar masuk ke lambung.
- Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi.
- Makanan yang dimasukkan maksimal 200 cc dimana jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali.
- Jika ingin memasukkan makanan untuk yang kedua kali, cuci dulu spuit, jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap di selang karena bisa mengundang bakteri.
- Jika sudah selesai rapikan peralatan.
Komplikasi pemasangan NGT pada umumnya bersifat ringan seperti rasa tidak nyaman, sinusitis dan epistaksis. Kondisi ini pada umumnya bisa membaik dengan sendirinya tanpa perlu melepaskan NGT. Pemberian lubrikasi, anestesi topikal dan teknik pemasangan yang hati-hati dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Home Care Bali Kasih menyediakan layanan perawat panggilan untuk wilayah Bali, seperti untuk layanan di Kota Denpasar, Sanur, wilayah Badung seperti Mengwi, Dalung, Jimbaran, Kuta, Nusa Dua dan Canggu, termasuk juga home care untuk wilayah Ubud Gianyar dan Tabanan.
Leave a Reply