Di dalam sebuah keluarga ada beberapa orang tua yang secara kebetulan mempunyai sifat cerewet, pemarah dan keras kepala yang menyebabkan anggota keluarganya menjadi bingung dan jika dibiarkan begitu saja maka anggota keluarganya akan rentan terkena stres atau depresi, bagaimana menghadapi orangtua yang makin cerewet, pemarah dan keras kepala?
Untuk itulah anda perlu memperhatikan tips merawat orang lanjut usia atau lansia yang pemarah dan keras kepala tersebut, dan dalam halaman ini dirangkum sejumlah tips yang mungkin nantainya anda perlukan, sehingga memberikan kenyamanan bagi anda dan orang tua yang akan dirawat.
Dimana seperti diketahui bahwa seseorang dikatakan berusia lanjut ketika mereka sudah memasuki usia rata-rata 60 tahun ke atas dan merupakan salah satu fase yang wajib dilalui oleh seseorang tersebut. Ketika sudah mulai memasuki fase ini maka akan terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh disertai fungsi kognitifnya yang bekerja kurang optimal.
Maka yang terjadi adalah orang tua akan menjadi semakin cerewet, mudah marah dan keras kepala yang kadang-kadang membingungkan keluarganya. Mau dilawan tetapi itu adalah orangtua sendiri sedangkan kalau tidak dilawan bisa membuat sakit hati dan perasaan stres yang berkepanjangan.
Disarankan anggota keluarga sebaiknya lebih mengalah dan berusaha beradaptasi dengan kondisi orang tua yang seperti itu.
Fase Krisis Bagi Para Lansia
Merupakan salah satu fase krisis bagi para lansia karena pada saat ini telah terjadi perubahan-perubahan fisik seperti otot melemah dan lamban dalam berpikir, perubahan emosional yang kadang-kadang menjadi lebih sensitif serta menjadi semakin kurang aktif (tadinya bekerja sekarang sudah pensiun).
Sedangkan kondisi penurunan fungsi kognitif seperti pikun adalah sebuah kondisi yang bisa dilatih atau dicegah dengan cara tetap aktif, sering bersosialisasi, berkomunikasi, tidak membatasi kegiatan dan membiarkan para orang tua melakukan hal-hal yang mereka senangi.
baca juga; perawat home care pendamping lansia di Denpasar Bali >>>>
Masalah lainnya yang sering dihadapi seiring bertambahnya usia adalah otot-otot menjadi mudah kaku, sering bermasalah dengan kondisi tulang (keropos atau terjadi pengapuran) dan rentan terhadap berbagai penyakit. Dampaknya adalah wajib menerima berbagai pengobatan atau terapi.
Dalam konsumsi obat-obatan bagi lansia, harus tetap berhati-hati karena fungsi ginjal orang lanjut usia sudah tidak optimal dimana kalau terlalu banyak obat atau berlebihan justru bisa menjadi tidak tepat guna atau meracuni.
Pada umumnya terapi pengobatan untuk lansia didasarkan pada beberapa resiko yang kemungkinan besar akan dialami oleh lansia seperti berikut ini :
- Resiko mudah jatuh yaitu orang yang sudah lanjut usia lebih rentan terjatuh jika dibandingkan dengan orang yang berusia anak-anak, muda atau dewasa.
- Resiko malnutrisi yaitu lansia rentan mengalami kekurangan gizi terutama apabila mereka dalam kondisi kurang nafsu makan atau tidak mau makan yang akan menyebabkan tubuh mudah lemas dan kesadaran mulai menurun.
- Resiko mistreatment yaitu ketika terapi mengharuskan ada beragam obat-obatan yang wajib dikonsumsi orang lanjut usia padahal ginjal sudah tidak optimal bekerja dan beresiko meracuni tubuh.
- Resiko penelantaran lansia yang bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja karena ketidaktahuan anggota keluarga.
Penyebab Lansia Sering Marah
Para lansia terkadang kerap kali membingungkan, karena ada-ada saja yang dipermasalahkan. Dimana masalah kecil bisa menjadi besar dan buntutnya menimbukan kemarahan yang menyebabkan siapa saja menjadi tidak nyaman berada di dekatnya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan orang usia lanjut mudah dan sering cerewet, marah bahkan tak segan-segan main tangan. Bisa karena permasalahan berasal dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar diri (faktor eksternal). Nah sebelum mengatuhi tips mengatasi lansia yang suka marah-marah maka ada baiknya mencari tahu atau mencoba memahami terlebih dahulu penyebabnya apa.
Di dalam dunia medis terdapat penyakit yang menjadi penyebab lansia sering marah tanpa sebab antara lain sebagai berikut :
- Alzheimer
Para lansia yang mengidap penyakit ini sulit untuk dideteksi penyebab kemarahannya dimana pada tahap lanjut penyakit ini bisa mempengaruhi suasana hati. Tak jarang akan menyebabkan para lansia sebagai penderita marah-marah secara tiba-tiba dan setelah beberapa saat akan kembali normal tanpa mengingat apa yang baru saja terjadi. - Demensia
Penyakit ini mempengaruhi daya ingat dan cara berpikir penderitanya yang rata – rata adalah orang lanjut usia. Sel-sel saraf pada bagian otak sedang rusak yang berakibat terhadap perilaku, tutur kata, suasana hati dan mengambil pilihan sikap yang buruk. - Sindrom Sundowning
Penyakit ini paling sering dialami oleh orang usia lanjut dengan riwayat penyakit alzheimer dan dimensia. Tetapi tidak semua penderita sindrom sundowning disebabkan oleh kedua penyakit tersebut. Penderita sindrom sundowning akan sering mengalami perubahan-perubahan suasana hati khususnya di waktu sore atau malam hari. - Depresi dan gangguan kecemasan
Salah satu gejala lansia yang mengalami depresi atau gangguan kecemasan bisa ditandai dengan perubahan gejala fisik seperti kehilangan berat badan, murung, pendiam, dan sekalinya tersinggung bisa marah sampai meledak-ledak. - Perubahan
Penyebab yang terakhir lansia sering marah-marah bisa disebabkan oleh ketidakmampuan diri di dalam menerima adanya perubahan. Usia yang tidak lagi muda bisa merubah segalanya mulai dari fisik, cara berpikir, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Perlu konsultasi ke dokter kejiwaan untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi lansia bersangkutan dimana jika memang disebabkan oleh adanya penyakit maka bisa segera dilakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.
Tips Merawat Lansia Pemarah Dan Keras Kepala
Di bawah ida sejumlah tips merawat lansia pemarah dan keras kepala, antara lain sebagai berikut :
- Mendengarkan dengan baik
Kadang-kadang para lansia senang sekali berbicara atau mengomentari apa-apa saja yang menyebabkan kesan cerewet dalam dirinya. Ini dikarenakan orang lanjut usia merasa lebih tahu dan handal dalam segala bidang dibandingkan orang lain khususnya anak-anaknya. Agar tidak menyebabkan masalah maka tips terbaik adalah cukup dengan mendengarkan saja apa yang dikomentari oleh lansia tanpa perlu membantah atau menggurui. Bila perlu bersikaplah seolah-olah tidak tahu dan berusaha mencari tahu walau sebenarnya hal tersebut telah anda ketahui. - Berkata sopan dan santun
Meskipun ketika marah lansia kerap memakai kata-kata yang kasar dan kadang-kadang menyakiti hati, tips selanjutnya adalah disarankan jangan pernah membalas ucapannya dengan perkataan yang kurang sopan atau bersikaplah yang santun. Ini dilakukan agar tidak menciptakan masalah baru. Apabila ingin mengingatkan maka cukup ajak bicara mengenai hal ini ketika sudah tenang. - Tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama
Bila diketahui memang orang lanjut usia sedang mengidap suatu kondisi medis yang menyebabkan munculnya gangguan pada memori ingatan maka lansia akan kerap menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sama berulang-ulang meskipun sudah dijelaskan sebaik mungkin. Jangan marah atau membentaknya, anda cukup menjawab sesingkat mungkin dan tidak perlu ambil pusing kenapa selalu menanyakan hal yang sama. - Ajaklah beraktifitas
Masalah terbesar yang dialami oleh lansia ketika pensiun atau tidak lagi sedang memiliki pekerjaan rutin adalah munculnya kondisi post power syndrome. Kondisi ini menyebabkannya merasa lumpuh dan bingung karena tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukannya. Jika tidak segera diatasi maka post power syndrome akan menyebabkan risiko orang lanjut usia menjadi pikun bahkan mengalami perubahan pada suasana hati. Tips terbaik adalah mengajak lansia melakukan kegiatan-kegiatan ringan seperti membersihkan rumah atau sekedar jalan-jalan atau bergabung dengan komunitas tertentu. - Berikan makanan khusus lansia
Makanan atau minuman bisa memberikan pengaruh terhadap suasana hati lansia maka cobalah untuk menanyakan menu makanan apa yang ingin ia makan hari ini. Tips menarik juga, jika bisa melibatkan mereka untuk memasak bersama-sama. Selain mencegah sendirian, melibatkannya untuk memasak bisa menyebabkannya merasa dibutuhkan. - Olahraga yang rutin
Sudah menjadi kewajiban olahraga yang rutin akan membuat semua orang menjadi tetap sehat dan bugar begitu juga terhadap lansia. Tips berolahraga secara rutin setiap harinya minimal 30 menit di waktu pagi hari atau sore hari, akan menambah kebugaran dan pikiran menjadi lebih fresh. Beberapa olahraga yang cocok untuk lansia adalah jalan sehat, senam ringan, berenang atau yoga. - Lakukan aktivitas sosial
Apabila lansia masih saja sering marah-marah maka bisa saja karena lingkungan yang kurang cocok dengan yang diinginkannya. Tawarkan aktivitas sosial yang dikhususkan untuk usia lanjut seperti yang diterapkan pada panti jompo. Beberapa kegiatan sosial yang bisa dilakukan oleh orang lanjut usia adalah dilakukan secara berkelompok seperti bercocok tanam di halaman rumah, membuat kerajinan tangan yang ringan atau aktivitas yang melibatkan orang banyak lainnya. Dengan begitu lansia akan menjadi lebih sibuk bersama dengan teman-temannya dan tidak sempat lagi untuk marah-marah di rumah.
Demikian sekilas informasi mengenai tips merawat lansia pemarah dan keras kepala yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kami menyediakan jasa perawat panggilan atau home care kesehatan di wilayah Denpasar Bali. Layanan home care meliputi jasa merawat luka, merawat bayi, pendampingan untuk lansia atau untuk pendamping jaga di rumah sakit. Layanan tersedia untuk wilayah Denpasar, Kuta, Legian, Nusa Dua, Canggu, Mengwi, Jimbaran, Tabanan, Gianyar dan daerah terdekat sekitarnya.
Leave a Reply